Apakah crypto halal? Pertanyaan ini semakin sering muncul di tengah booming aset kripto dan minat masyarakat Muslim terhadap investasi modern. Seiring perkembangan teknologi blockchain, status hukum kripto dalam Islam menjadi perdebatan yang menarik.
Dilansir dari Kontan, jumlah transaksi crypto di Indonesia pada tahun 2024 mencapai lebih dari 650 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai menggandrungi investasi yang bersifat high risk ini.
Artikel ini akan membahas beberapa poin krusial terkait hukum kripto dalam islam, serta bagaimana pendapat para ulama mengenai apakah investasi kripto halal hingga ulasan singkat beberapa token crypto yang mungkin bisa Anda masukkan ke dalam portofolio Anda dalam jangka panjang.
Mengapa Banyak Orang Mempertanyakan Apakah Crypto Halal?
Banyak orang yang bertanya-tanya apakah aktivitas jual-beli Bitcoin, Ethereum, atau aset digital lainnya sesuai dengan prinsip syariah. Untuk menjawab kontroversi ini, kami akan mencari tahu apakah crypto halal atau haram MUI? Dengan beberapa pendapat dari organisasi agama lainnya sehingga Anda bisa memutuskan apakah crypto haram atau halal.
Menurut informasi yang kami dapatkan dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), organisasi Islam di Indonesia ini menyatakan bahwa transaksi kripto mengandung unsur gharar (ketidakpastian) dan maysir (spekulasi), sehingga dikategorikan haram.
Namun, berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari Suarhijrah, beberapa pakar keuangan syariah seperti Dr. Muhammad Abu Bakaar dari AAOIFI menekankan bahwa kripto bisa jadi halal jika memenuhi kriteria transparansi dan manfaat yang jelas. Pandangan serupa juga diulas oleh Islamic Fiqh Academy yang menyoroti perlunya regulasi ketat untuk memastikan kepatuhan syariah.
Jadi crypto haram atau halal? Analisis mekanisme transaksi kripto yang cukup rumit dan sulit dipahami sehingga membuat banyak orang mempertanyakan apakah investasi kripto haram? Prinsip dasar ekonomi syariah yang melarang riba, spekulasi, dan ketidakpastian membuat masyarakat Indonesia ragu untuk terjun ke investasi yang tinggi risiko ini.
Fenomena Kripto di Kalangan Muslim
Pertumbuhan pasar kripto di negara-negara berpenduduk Muslim mencatatkan tren signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Chainalysis Global Crypto Adoption Index 2023, negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Pakistan masuk dalam daftar 20 besar negara dengan adopsi kripto tertinggi.
Di Indonesia, misalnya, transaksi kripto semakin meningkat karena didorong oleh minat generasi muda Muslim terhadap aset digital. Fenomena ini tidak terlepas dari potensi keuntungan tinggi yang ditawarkan kripto, terutama di tengah volatilitas pasar keuangan konvensional.
Crypto dan Bitcoin dalam Islam di Negara Muslim
Pertanyaan apakah crypto halal tetap menjadi polemik, mengingat sebagian komunitas Muslim masih ragu dengan kepatuhan aset digital terhadap prinsip syariah. Menurut Market Bisnis, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), bahkan menjelma sebagai crypto hub global berkat regulasi ramah inovasi yang diterapkan.
Pemerintah Dubai meluncurkan Dubai Blockchain Strategy sejak 2016, yang bertujuan menjadikan kota ini sebagai pusat teknologi blockchain terdepan. Regulasi yang jelas, pajak perusahaan nol persen, dan infrastruktur digital canggih menarik perusahaan kripto internasional seperti Binance dan Crypto.com untuk membuka kantor di sana.
Meski demikian, UEA tetap memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah hukum kripto dalam islam melalui lembaga seperti Dubai Islamic Economy Development Centre (DIEDC), yang mengkaji fatwa terkait transaksi digital.
Konflik antara potensi keuntungan dan keraguan syariah menjadi sorotan utama. Di satu sisi, kripto menawarkan diversifikasi investasi dan inklusi keuangan bagi Muslim yang tidak memiliki akses ke perbankan konvensional.
Di sisi lain, mekanisme transaksi kripto yang spekulatif dan tidak berbasis aset fisik (underlying asset ) kerap dianggap melanggar prinsip gharar (ketidakpastian) dan maysir (judi) dalam Islam. Perdebatan ini mendorong negara-negara Muslim mengambil sikap berbeda
Indonesia memperbolehkan perdagangan kripto sebagai komoditas tetapi melarangnya sebagai alat pembayaran, sementara Malaysia mengatur kripto melalui Bank Negara Malaysia dengan ketentuan syariah ketat. Arab Saudi dan Pakistan juga mulai menguji coba regulasi kripto, meski dengan pendekatan hati-hati untuk memastikan kesesuaian dengan hukum Islam.
Berikut ini beberapa negara muslim yang mengadopsi kripto:
- Indonesia – Investasi kripto legal untuk perdagangan, tetapi dilarang sebagai alat tukar.
- Malaysia – Crypto diatur sebagai aset digital dengan panduan syariah dari SC Malaysia .
- UEA – Regulasi progresif dengan infrastruktur blockchain terintegrasi.
- Arab Saudi – Uji coba proyek blockchain oleh Saudi Central Bank untuk keuangan syariah.
- Pakistan – Memperbolehkan kepemilikan kripto meski belum diakui sebagai mata uang resmi.
Fenomena ini membuktikan bahwa pertanyaan apakah crypto halal tidak hanya relevan, tetapi juga krusial dalam membentuk masa depan keuangan syariah di era digital.
Prinsip Dasar Keuangan Syariah yang Relevan dengan Crypto
Keuangan syariah mendasarkan diri pada prinsip keadilan, kejelasan, dan manfaat sosial. Empat pilar utama yang menjadi acuan dalam menilai kehalalan kripto adalah larangan riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), maysir (spekulasi), dan kriteria mata uang yang sah.
Pertanyaan apakah crypto halal tidak bisa dilepaskan dari analisis terhadap beberapa prinsip, mengingat mekanisme kripto seringkali melibatkan volatilitas tinggi apalagi untuk koin micin, spekulasi, dan ketiadaan aset fisik sebagai penjamin.
Riba (Bunga)
Jika Anda ingin tahu apakah crypto halal, silakan lihat apakah ada unsur riba didalamnya. Riba merujuk pada tambahan nilai yang diperoleh dari transaksi tidak adil, seperti bunga dalam sistem perbankan konvensional. Dalam konteks kripto, praktik pinjaman kripto berbasis bunga (seperti lending platforms) jelas bertentangan dengan prinsip ini.
Stablecoin seperti USDT atau USDC juga kerap dikritik karena dianggap berpotensi melibatkan riba jika dihubungkan dengan sistem keuangan berbasis bunga.
Gharar (Ketidakjelasan)
Gharar terjadi ketika transaksi mengandung ketidakpastian atau penipuan. Volatilitas ekstrem kripto, seperti harga Bitcoin yang bisa anjlok 20% dalam sehari, menciptakan unsur gharar karena nilai aset tidak stabil dan sulit diprediksi. Tanpa aset fisik yang jelas sebagai underlying, banyak ulama menilai kripto mirip dengan “jual-beli angin” yang dilarang dalam hadis.
Maysir (Judi/ Spekulasi)
Apakah crypto halal biasanya dipertimbangkan pada prinsip masyir. Maysir mengacu pada aktivitas spekulatif yang mengandalkan untung-untungan. Trading harian kripto dengan tujuan mencari selisih harga dalam hitungan menit sering dianggap mendekati judi, terutama jika tidak didasari analisis fundamental.
Berbeda dengan investasi jangka panjang yang berfokus pada manfaat teknologi blockchain, spekulasi jangka pendek dinilai tidak sejalan dengan prinsip ekonomi syariah.
Kriteria Mata Uang Syariah
Salah satu hukum crypto dalam islam yang perlu diperhatikan adalah unsur syariah. Syariah mensyaratkan mata uang memiliki nilai intrinsik (thamaniyah ) dan berbasis komoditas nyata seperti emas atau perak. Kripto, yang nilainya bergantung pada permintaan pasar dan spekulasi, dianggap tidak memenuhi kriteria ini.
Meski demikian, beberapa pakar berargumen apakah crypto halal karena kripto bisa dianggap halal jika diatur sebagai representasi digital dari aset fisik (misalnya, stablecoin berbasis emas) dan digunakan untuk transaksi riil, bukan spekulasi.
Crypto Haram atau Halal – Pandangan Ulama dan Ahli
Pertanyaan apakah crypto halal terus memicu perdebatan sengit di kalangan ulama dan ahli keuangan syariah. Perbedaan pendapat ini muncul karena karakteristik kripto yang kompleks, mulai dari volatilitas hingga ketiadaan aset fisik sebagai penjamin.
Sementara sebagian ulama menilai crypto haram dan bertentangan dengan prinsip syariah. Sedangkan sebagian ulama lain berpendapat crypto dan Bitcoin dalam islam dianggap halal namun harus memenuhi syarat tertentu
Pendapat yang Menyatakan Kripto Haram
Beberapa organisasi Islam di Indonesia secara tegas menyatakan kripto haram, dengan alasan berikut:
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) – Dalam Fatwa MUI No. 21 Tahun 2022, kripto dianggap mengandung unsur gharar (ketidakpastian) dan maysir (spekulasi) karena nilainya tidak stabil dan tidak didukung aset nyata.
- Nahdlatul Ulama (NU) – Lembaga Bahtsul Masail NU menyebut transaksi kripto mirip maisir karena bergantung pada untung-untungan, terutama dalam trading harian.
- Muhammadiyah – Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menyoroti risiko penipuan (fraud ) dan ketidaktransparan sistem blockchain yang berpotensi melanggar prinsip keadilan.
Pendapat yang Membolehkan Crypto
Di sisi lain, ada beberapa pihak berargumen bahwa kripto bisa halal jika memenuhi kriteria syariah:
- Dr. Muhammad Abu Bakaar (AAOIFI) – Menurut pandangan yang dirangkum dalam Laporan AAOIFI 2023, kripto dapat diterima selama transparan, memiliki underlying asset jelas, dan digunakan untuk transaksi riil, bukan spekulasi.
- Pakar Keuangan Syariah Malaysia : Prof. Dr. Aznan Hasan menyatakan bahwa aset digital seperti Bitcoin bisa dianggap halal jika diakui sebagai komoditas (maal ) dalam perdagangan yang sah.
Setelah membaca artikel tentang apakah crypto halal ini, apakah Anda akan tetap berinvestasi pada aset crypto yang memiliki risiko tinggi ini? Keputusan sepenuhnya ada ditangan Anda.
Solusi Alternatif: Stablecoin Syariah
Untuk menghindari keraguan apakah investasi kripto halal, Anda bisa memilih solusi crypto yang inovatif namun halal daripada terus memperdebatkan crypto halal atau haram MUI. Beberapa crypto dikembangkan dalam bentuk stablecoin berbasis aset riil, seperti:
- Tether Gold (XAUT) : Stablecoin yang dijamin emas fisik, memenuhi kriteria thamaniyah (nilai intrinsik).
- Islamic Coin (ISLM) : Proyek kripto yang mengklaim mematuhi prinsip syariah dengan alokasi dana untuk proyek sosial.
Solusi ini menunjukkan bahwa pertanyaan apakah crypto halal tidak hanya soal haram-halal, tetapi juga tentang bagaimana teknologi ini diadopsi sesuai prinsip-prinsip Islam.
Panduan Investasi Kripto untuk Muslim
Bagi Muslim yang ingin berinvestasi kripto tanpa melanggar prinsip syariah, pertanyaan apakah crypto halal harus dijawab dengan hati-hati. Meski kontroversial, ada cara untuk meminimalkan risiko syariah dengan memilih aset yang sesuai kriteria halal, menghindari praktik terlarang, dan menggunakan platform yang transparan.
Kriteria Memilih Koin yang “Lebih Aman” Secara Syariah
Agar investasi kripto lebih selaras dengan prinsip Islam, perhatikan kriteria berikut:
- Underlying Asset Jelas : Pastikan koin didukung aset fisik (emas, properti) atau proyek nyata. Contoh: Tether Gold (XAUT) yang dijamin emas.
- Tujuan Proyek yang Jelas : Pilih kripto yang digunakan untuk teknologi bermanfaat, seperti blockchain untuk keuangan inklusif atau logistik.
- Transparansi Tim dan Audit : Proyek harus memiliki tim jelas dan laporan audit dari lembaga independen. Bila perlu, cari tahu siapa pengembang proyek dan kenali mereka melalui akun LinkedIn mereka bila perlu.
Tips Menghindari Riba dan Gharar
Setelah Anda memahami dan sudah tidak mempertanyakan apakah crypto halal, dan agar investasi crypto Anda terhindar dari unsur-unsur yang berpotensi melanggar larangan riba serta gharar, berikut ini beberapa tips yang perlu Anda lakukan.
- Jauhi Pinjaman Berbunga – Tidak menggunakan platform lending kripto yang menawarkan bunga.
- Batasi Spekulasi Harian – Fokus pada investasi jangka panjang dengan analisis fundamental, bukan trading harian yang mirip judi.
- Hindari Koin dengan Nilai Spekulatif Tinggi – Akan lebih baik jika Anda menghindari token yang nilai spekulatifnya tinggi.
Rekomendasi Koin dengan Potensi Halal
Jika setelah membaca artikel tentang apakah crypto halal di atas Anda memutuskan untuk berinvestasi pada crypto. Berikut ini ada beberapa altcoin terbaik yang bisa Anda pertimbangkan. Namun lakukan penelitian secara mendalam sebelum memutuskan untuk membeli coin ini.
Solaxy – Inovasi Layer 2 Solana dengan Token Meme yang Menjanjikan
Solaxy merupakan proyek blockchain berbasis Solana, menghadirkan solusi Layer 2 pertama di ekosistem Solana dengan token meme $SOLX. Didesain untuk mengatasi keterbatasan skalabilitas Solana, Solaxy menawarkan transaksi zero-fee, kecepatan tinggi, dan biaya rendah, sekaligus memanfaatkan tren meme coin yang sedang booming.
Saat ini, $SOLX masih dalam tahap presale dengan harga token $0.001674, telah mengumpulkan lebih dari $27,9 juta. Sebagai L2, Solaxy berfungsi sebagai peningkat efisiensi Solana, mirip Arbitrum untuk Ethereum. Dengan infrastruktur ini, Solaxy menjanjikan transaksi lebih cepat dan biaya lebih rendah, menarik pengembang untuk membangun proyek di platformnya.
Proyek ini juga menggabungkan daya tarik meme coin dengan utilitas nyata, seperti fitur staking yang menawarkan APY 847% bagi early adopters. Presale $SOLX menggunakan sistem tiered pricing, di mana harga meningkat sesuai waktu. Investor dapat berpartisipasi via $ETH, $USDT, $BNB, atau kartu kredit.
Tokenomics Solaxy dirancang strategis: 30% untuk pengembangan, 25% untuk reward dan insentif, 20% treasury, 15% pemasaran, dan 10% untuk listing exchange. Alokasi ini memastikan likuiditas jangka panjang dan pertumbuhan ekosistem.
Roadmap Solaxy termasuk peluncuran token resmi, integrasi bridge aset dari Solana ke Solaxy, dan pengembangan fitur staking. Meski kebutuhan pasar akan L2 Solana masih diperdebatkan, minat awal dan komunitas yang solid menunjukkan potensi Solaxy menjadi pemain kunci dalam evolusi Solana.
Bagi Muslim yang sudah yakin apakah crypto halal, Solaxy bisa menjadi contoh proyek kripto yang lebih transparan dan berbasis utilitas, dua faktor kritis dalam penilaian syariah. Anda juga bisa membaca artikel kami tentang crypto yang akan naik yang mungkin bisa meningkatkan pengetahuan Anda tentang crypto.
Snorter ($SNORT) – Bot Trading Tercepat di Telegram dengan Potensi Menjadi Crypto Halal Berikutnya
Snorter ($SNORT) hadir menjawab keresahan soal apakah crypto halal di tengah pasar yang dipenuhi manipulasi dan bot curang. Dirancang sebagai bot Telegram multi-chain tercepat, Snorter mempermudah trader memantau, membeli, dan mengelola portofolio langsung dari chat tanpa risiko riba atau spekulasi liar.
Teknologi MEV-resistant, sniping otomatis, serta deteksi honeypot, menjadikan Snorter relevan dengan prinsip kehati-hatian dalam Islam. Snorter token hadir dengan visi memperbaiki sistem yang merugikan pengguna awam.
Dengan $SNORT, token ERC-20 dan SPL berbasis Ethereum dan Solana, Snorter membuka akses ke fitur premium seperti copy trading, staking, hingga swap super cepat. Bot ini tidak hanya sebagai alat bantu, tapi solusi adil dan transparan bagi trader yang ingin tetap syariah-friendly.
Presale Snorter sedang berlangsung dengan harga hanya $0.0937, dan telah mengumpulkan dana lebih dari $303,7 ribu. Pemegang token $SNORT bisa melakukan staking dan mendapatkan bagian dari 25 juta token reward.
Dengan total pasokan sebanyak 500 juta token, 25% dialokasikan untuk pengembangan, 20% marketing, dan 20% likuiditas. Sedangkan sisanya 10% untuk reward komunitas, 10% untuk airdrop, 10% untuk treasury, dan 5% untuk hadiah staking. Transparansi ini menguatkan posisi Snorter dalam menjawab keraguan apakah crypto halal.
Segera dapatkan token $SNORT dengan harga murah hanya di website resmi Snorter ($SNORT). Baca whitepaper Snorter untuk informasi lebih lanjut. Bergabunglah di group Telegram, dan ikuti Snorter di X dan Instagram untuk update terbaru.
Baca juga artikel tentang koin naik 1000x untuk tahu proyek potensial lainnya yang bisa meledak tahun ini!
Bitcoin Hyper (HYPER) – Berpotensi Menjadi Crypto Halal karena Membawa Solusi untuk Masalah Jaringan Bitcoin
Bitcoin dikenal dengan konsensus Proof-of-Work (PoW)-nya yang kuat. Namun, jaringan ini memiliki beberapa kelemahan, termasuk kecepatan lambat dan biaya transaksi yang sangat tinggi.
Dua masalah itu telah menghambat Bitcoin untuk bersaing dengan EVM dan Solana. Hal inilah yang memicu lahirnya proyek koin meme baru, Bitcoin Hyper.
Meskipun dibalut dengan budaya meme yang kuat, Bitcoin Hyper mengusung misi untuk meningkatkan skalabilitas Bitcoin melalui jaringan layer-2. Jaringan layer-2 ini ditenagai oleh Solana Virtual Machine (SVM), yang memungkinkan Hyper untuk membawa kontrak pintar Solana ke jaringan Bitcoin.
Perpaduan kecepatan tinggi Solana dan keamanan solid Bitcoin dinilai akan merevolusi layer-1 Bitcoin, melahirkan banyak dApps hingga koin meme baru di jaringan asli Bitcoin. Konsep ini telah membuat crypto presale Bitcoin Hyper diserbu penggemar kripto.
Presale $HYPER telah mengumpulkan lebih dari $790 ribu meski belum lama diluncurkan ke publik. Dengan harga token yang masih sangat rendah, $0,011825 per token, para investor presale dapat mengharapkan keuntungan signifikan ketika token memulai debutnya di bursa-bursa top.
Sembari menunggu presale berakhir, investor dapat memanfaatkan staking untuk meraup imbalan mencapai 937% APY.
Dengan imbalan staking tinggi, Bitcoin Hyper bukan hanya menghadirkan solusi, tetapi mendorong pemegang $HYPER untuk HODL, yang membuatnya semakin dekat untuk menjadi crypto halal.
Informasi terbaru tentang presale dan pembaruan proyek layer-2 Bitcoin Hyper dapat diakses melalui media sosial X dan saluran Telegram resminya. Demi meningkatkan keamanan aset digital Anda, gunakanlah dompet crypto terpercaya dengan fitur keamanan canggih dan dukungan multi-chain.
BTC Bull – Meme Coin dengan Imbalan Bitcoin dan Potensi Tinggi
Apakah crypto halal menurut Anda, jika iya mungkin Anda tertarik dengan proyek crypto yang satu ini. Bitcoin Bull, proyek meme coin inovatif, menawarkan imbalan Bitcoin nyata kepada pemegangnya, menggabungkan daya tarik meme coin dengan potensi pertumbuhan Bitcoin.
Dengan mekanisme unik yang menghubungkan token ke pergerakan harga Bitcoin, BTC Bull menjadi sorotan di pasar kripto berkat fitur deflasi, staking berbunga tinggi, dan akses mudah untuk investor pemula.
Berbeda dari meme coin biasa, BTC Bull mendistribusikan Bitcoin asli ke pemegang token. Semakin tinggi harga Bitcoin, semakin besar imbalan yang diterima, mendorong strategi hold jangka panjang. Token ini menggunakan mekanisme burning yang terkait harga Bitcoin. Ketika Bitcoin naik, pasokan BTC Bull berkurang, berpotensi meningkatkan nilainya.
Investor bisa memperoleh tambahan token melalui staking dengan imbalan tahunan mencapai 118%, menjadikannya sumber pendapatan pasif sebelum token listing di bursa. Pembelian bisa dilakukan via $ETH, $USDT, $BNB, atau kartu kredit, memudahkan partisipasi investor ritel.
Saat ini, BTC Bull Token berada di fase presale dengan harga $0.00243 per token, telah mengumpulkan $4,1 juta. Jika harga menyentuh $0,01 atau $0,10, investor awal berpeluang meraih keuntungan signifikan. Token juga akan listing di bursa besar seperti MEXC Global, yang biasanya memicu lonjakan harga bagi meme coin.
Jika Anda sudah tidak mempertanyakan apakah crypto halal, Bitcoin Bull ini memiliki utilitas jelas (imbalan Bitcoin, staking) dan transparansi dalam tokenomics. Jangan lupa baca juga artikel kami tentang cara membeli Bitcoin yang cocok untuk pemula.
Best Wallet – Dompet Multi-Chain yang Inovatif dan Aman
Bagi Anda yang sudah mengetahui apakah crypto halal, ada baiknya Anda juga mengenal proyek crypto yang satu ini. Best Wallet merupakan salah satu dompet kripto non-custodial multi-chain, menjadi sorotan berkat pertumbuhan pengguna 50% per bulan dan ekosistem fitur lengkap yang menjanjikan utilitas tinggi.
Dengan token asli BEST yang sedang dalam presale, proyek ini menggabungkan keamanan, kemudahan, tidak heran jika pertumbuhan sangat signifikan. Best Wallet menguasai 40% pasar dompet non-custodial senilai $11 miliar. Presale token BEST telah mengumpulkan $11,3 juta dengan harga token saat ini dijual sebesar $0.024475 per tokennya.
Berbeda dengan dompet seperti crypto lainnya, Best Wallet mendukung lebih dari 60 blockchain. Selain itu, dompet ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur menarik seperti presale agregator, staking agregator dan masih banyak lagi.
Jika Anda sudah tidak ragu atau mempertanyakan apakah crypto halal dan ingin menyimpan aset digital Anda ditempat yang aman, Best Wallet bisa menjadi solusi yang tepat. Namun jika Anda ingin meningkatkan pengetahuan Anda seputar crypto, jangan lupa baca artikel kami tentang coin baru listing.
Kesimpulan
Status hukum kripto dalam Islam masih menjadi perdebatan. Masih banyak orang yang mempertanyakan apakah crypto halal karena sifatnya yang spekulatif dan tidak berbasis aset nyata. Beberapa ulama menganggap kripto haram karena mengandung unsur gharar dan maysir, sementara yang lain menilainya halal jika memenuhi prinsip syariah.
Fenomena ini membuat negara-negara Muslim menerapkan regulasi berbeda, seperti Indonesia yang memperbolehkan kripto sebagai komoditas, tetapi melarangnya sebagai alat pembayaran. Sementara itu, UEA berusaha menyesuaikan teknologi blockchain dengan keuangan syariah.
Bagi Muslim yang masih bingung apakah crypto halal namun ingin berinvestasi di crypto, penting untuk memilih aset yang memiliki transparansi tinggi dan menghindari spekulasi berlebihan. Alternatif seperti stablecoin berbasis emas bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin tetap mematuhi prinsip keuangan syariah. Namun jika Anda yakin, silakan baca artikel kami yang lain tentang cara beli crypto.
FAQs
Apakah crypto halal menurut Islam?
Bagi Anda yang masih bingung apakah crypto halal, menurut MUI, crypto haram karena mengandung unsur gharar dan maysir, sementara beberapa pakar syariah menilainya halal jika transparan dan memiliki manfaat jelas.
Bagaimana hukum crypto di Indonesia?
Pemerintah Indonesia mengizinkan perdagangan kripto sebagai komoditas, tetapi melarangnya sebagai alat pembayaran. Regulasi ini diawasi oleh Bappebti. Namun jika Anda masih meragukan apakah crypto halal sebaiknya menghindari investasi ini.
Apakah ada crypto yang halal untuk investasi?
Beberapa aset seperti Tether Gold (XAUT) dianggap lebih sesuai dengan prinsip syariah karena didukung oleh emas fisik, berbeda dengan crypto spekulatif lainnya.
Bagaimana cara berinvestasi crypto sesuai syariah?
Pilih aset dengan underlying asset yang jelas, hindari trading spekulatif, dan pastikan platform yang digunakan memiliki transparansi serta audit yang jelas.
Referensi
- Transaksi Kripto Indonesia Capai Rp 650,61 Triliun di 2024, Cek Faktor Pendorongnya – Kompas
- Keputusan Fatwa Hukum Uang Kripto atau Cryptocurrency – MUI
- Pandangan Islam tentang Kripto: Perspektif Ulama dan Analisis Keuangan Syariah – Suarhijrah
- The 2023 Global Crypto Adoption Index: Central & Southern Asia Are Leading the Way in Grassroots Crypto Adoption – Chainalysis